Kemendikdasmen Luncurkan Aplikasi Rumah Pendidikan, Integrasi Layanan Pendidikan Terbaru

Pada tanggal 21 Januari 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan aplikasi digital terintegrasi bernama Rumah Pendidikan. Peluncuran ini dilaksanakan di Gedung Pusdatin Kemendikdasmen, Ciputat, Tangerang Selatan. Aplikasi ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai layanan digital pendidikan yang sebelumnya berdiri sendiri menjadi satu platform yang lebih sederhana dan efisien.

rumah pendidikan
rumah pendidikan

Rumah Pendidikan adalah hasil dari upaya Kemendikdasmen untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan mendukung seluruh pihak di dunia pendidikan. Aplikasi ini menawarkan solusi integrasi layanan digital pendidikan untuk jenjang pendidikan usia dini, dasar, dan menengah, baik formal maupun non-formal. Dengan demikian, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Aplikasi Rumah Pendidikan memiliki delapan fitur utama yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Fitur-fitur tersebut meliputi Ruang GTK untuk pengembangan karier dan kompetensi guru, Ruang Murid untuk menyediakan akses pembelajaran dan evaluasi murid, Ruang Sekolah untuk pengelolaan sumber daya pendidikan, Ruang Bahasa untuk pelestarian dan pengajaran bahasa, Ruang Pemerintah untuk mendukung analisis data, Ruang Mitra untuk penguatan kolaborasi antar sektor, Ruang Publik untuk mendorong partisipasi masyarakat, dan Ruang Orang Tua untuk memperkuat peran orang tua dalam pendidikan.

Dengan peluncuran Rumah Pendidikan, Kemendikdasmen berhasil menggabungkan 986 aplikasi yang sebelumnya berdiri sendiri menjadi satu aplikasi super (superapps). Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menghemat biaya pengembangan teknologi pendidikan sebesar 60%. Aplikasi ini dapat diakses melalui laman rumahpendidikan.co.id atau diunduh melalui Play Store dan App Store.

Peluncuran ini juga menandai transformasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi Ruang GTK, yang sekarang menjadi bagian dari ekosistem Rumah Pendidikan. Ruang GTK ini dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan kompetensi guru, serta memungkinkan guru untuk berbagi praktik baik dan hasil inovasi mereka kepada komunitas pendidikan yang lebih luas.

Kemendikdasmen berharap bahwa Rumah Pendidikan akan membawa perubahan besar dalam pengelolaan pendidikan di Indonesia. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah akses layanan, mengurangi beban administratif, dan mendorong partisipasi semesta dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik. Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyatakan bahwa transformasi ini menjadi tonggak penting menuju sistem pendidikan yang inovatif dan mendukung program Astacita demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Rumah Pendidikan juga dirancang untuk menjadi ruang inspirasi dan kolaborasi berkelanjutan bagi semua pihak di dunia pendidikan. Aplikasi ini menyediakan modul pelatihan, bahan ajar interaktif, video inspirasi, dan lain-lain yang diintegrasikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh. Kepala Sekolah dan Pengawas akan mendapatkan akses ke materi pengelolaan dan supervisi yang relevan, sementara siswa bisa menemukan sumber belajar yang interaktif.

Dalam jangka panjang, Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus menyempurnakan Rumah Pendidikan. Penyempurnaan ini akan dilanjutkan di beberapa tahun ke depan untuk terus memberikan layanan yang menjawab kebutuhan para pelaku pendidikan di Indonesia. Yudistira Nugraha, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, menekankan bahwa aplikasi ini akan terus disempurnakan dengan peningkatan kualitas layanan digital, infrastruktur, dan kolaborasi antar-direktorat di Kemendikdasmen.

Dengan demikian, Rumah Pendidikan diharapkan dapat menjadi salah satu langkah strategis dalam transformasi digital pendidikan di Indonesia hingga 2029. Aplikasi ini tidak hanya berfokus pada guru dan tenaga kependidikan tetapi juga pada seluruh pemangku kepentingan pendidikan Indonesia, termasuk siswa, orang tua, dan masyarakat. Dengan integrasi ini, diharapkan proses belajar mengajar dapat menjadi lebih efisien, efektif, dan inklusif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *